Viewers

Senin, 25 Juni 2018

MUDIK DAY #2


Assalamu’alaikum! Kembali lagi bersama saya! //uyeee//
Aku tahu lebaran sudah berakhir tetapi kisah mudikku belum selesai jadi, ayo kita lanjutkan!
Setelah aku makan kastengel, tak lama kemudian pun kami berangkat menuju tempat shalat eid. Kami berangkat menggunakan mobil dan kami parkir di dekat tempat sholat. Katanya kalau lagi lebaran, biasanya tempat perumahannya (perumahan rumah sewa) susah untuk dilewati mobil maupun motor. Jadi, kami parkir saja di dekat tempat shalat eid.
Setelah shalat eid, kami pun pulang kembali ke rumah jalan kaki. Setibanya di rumah, aku pun langsung makan karena aku sudah lapar hehe. Setelah makan, kami pun istirahat. Yaa... semacam free time begitu deh... kalau aku sih melakukan sebuah “kegiatan” yang luar biasa! Tapi rahasia. //plak//
Setelah istirahat cukup lama, kami pun menuju rumah Umi dan Abi yang berada di Bima. Umi dan Abi adalah kakak mama. Sebenarnya, yang kakak mama itu adalah Abi. Sedangkan Umi adalah kakak ipar mama. Jadi mereka adalah uwa aku. Uwa itu seperti tante tapi kakaknya ibu atau ayah kita. Kalau tante atau paman itu adalah adiknya ibu atau ayah kita. Aku menyebutnya Umi dan Abi karena hampir semua keluarga aku memanggilnya dengan sebutan itu.
Di rumah Umi dan Abi sungguh ramai. Biasalah, namanya juga lagi lebaran, jadinya ramai. Soalnya, rumah Umi dan Abi dijadikan tempat untuk kumpul keluarga kalau lagi lebaran. Oleh karena itu ramai deh!
Selama di rumah Umi dan Abi, aku bertemu banyak saudaraku! Kami bersenang-senang dengan riang. Kami juga sempat naik delman lho! Pokoknya seru deh!
Setelah dari rumah Umi dan Abi, kami pun pergi ke Pandu untuk menemui Uwa Edi. Uwa Edi adalah kakak iparnya mamaku. Istrinya adalah kakak pertama mamaku. Memang di Bandung adalah kota tempat keluarga mama dibesarkan.
Disana, kami bertemu dengan Uwa Edi. Ya... sekedar kumpul-kumpul biasa sih... tapi aku senang dapat bertemu Uwa Edi.
Akhirnya, setelah kumpul riang, kami pun kembali ke Rumah Bagus bersama keluarga adik mama. Ada Bi Ete (tante aku), Fasya (sepupu aku), Aa Fachmy (sepupu aku), dan Om Dudi (om aku). Setelah lama di Rumah Bagus, mereka pun pulang kembali ke rumahnya. Meskipun sedih karena mereka pulang, tapi aku cukup senang karena sudah dapat berkumpul dan bermain bersama mereka.
Setelah mereka pulang, aku pun melakukan sebuah hal-hal dan akhirnya aku pun tidur bersama Kakak Aliyya. Zzz...
Esoknya, pada tanggal 16 Juni 2018, aku dibangunkan oleh kakak. Setelah itu, aku pun shalat subuh. Setelah sholat, aku pun minum susu dan free time. Ya... gak jelas sih free time nya aku ngapain hehe...
Setelah itu, aku pun mandi dan mulai packing karena waktu untuk menginap di Rumah Bagus telah selesai. Sebagai gantinya, kami menginap di rumah Umi dan Abi. Kebetulan, Umi dan Abi serta keluarganya akan pergi keluar jadi tidak di rumah. Makanya kami pun akan menginap di rumah Umi dan Abi.
Setelah packing, kami pun berangkat menuju rumah Umi dan Abi. Setibanya disana, aku langsung disuruh jemurin handuk sama mama di atas (lebih tepatnya balkon). Aku langsung ke balkon dan jemur handuk.
Setelah jemurin handuk, aku pun istirahat. Eh, tak lama kemudian papa mengajak kami untuk ziarah ke makam orang tua mama. Sayangnya, Kakak Aliyya, Teteh Hani, bahkan mama sedang tidak ingin karena cuaca yang panas. Karena kasihan dengan papa yang tidak ada yang mau menemani, akhirnya aku pun ikut ziarah bersama papa.
Tiba di pemakaman, kami pun menuju makam orang tua mama. Padahal, tidak terlalu panas lho! Jadi sebenarnya mama, Kakak, dan Teteh bisa saja ikut. Bukan karena cuaca yang tidak panas lho... itu karena makam almarhum bapak mama terlindung oleh sebuah genteng (??) (bukan genteng juga sih... bingung bilangnya bagaimana :p) dan makam almarhumah ibu mama terlindung oleh sebuah pohon. Ya, makam mereka berjauhan jadi kami agak susah untuk ziarahinya.
Setelah berziarah, aku pun makan siang. Setelah makan siang, kami pun ke rumah Professor Kahdar. Beliau adalah guru papa.
Mau tahu kelanjutannya? Ditunggu saja ya, mau bersambung lagi hehe...
Bersambung...
//kok kzl ya//
// huee//
//bubay//


Senin, 18 Juni 2018

MUDIK DAY #1


Assalamu’alaikum! Kembali lagi bersama saya! Huweee.... pada kangen aku enggak niih?? //plak//
Jadi, hari ini aku mau berbagi pengalaman aku kepada kalian selama aku mudik ke Bandung! Untuk cerita fiksinya, ditunggu yaa...
Jadi, aku langsung mulai saja ya! Selamat membaca!
Jadi, aku berangkat ke Bandung pada hari Kamis, tanggal 14 Juni 2018. Aku berangkat bersama mama, papa, Teteh Hani (kakak kedua aku), dan Kakak Aliyya (kakak ketiga aku). Kami berangkat setelah sholat Dzuhur (enggak habis Dzuhur banget sih... pokoknya siang deh!). Kami sengaja berangkat sebelum lebaran karena, kami sudah tahu bahwa berangkat pada saat lebaran pasti MACET! Huufh...
Setelah semua barang sudah kami masukkan ke dalam mobil, kami langsung berangkat menuju Bandung! Yaay! Alhamdulillah banget, perjalanannya lancar. Tidak ada macet! Jadi, waktu perjalanan kami hanya 2 jam lho! Padahal biasanya, kalau aku kami ke Bandung, waktu perjalanannya sekitar 3-4 jam! LUAR BIASA!!
Setibanya di Bandung, kami menuju rumah yang akan kita tempati selama di Bandung. Rumah itu dinamakan “RUMAH BAGUS”. Eits, jangan salah, rumahnya benar-benar BAGUS lho! Rapi banget! Pokoknya suka banget deh! Rumah tersebut milik teman papa yang memang untuk disewa.
Setelah menaruh barang-barang di dalam rumah, kami menuju tempat rumah kami yang ada di Bandung dan KATANYA mau dibangun. Eh, begitu tiba di tempatnya KOSONG MELOMPONG! Enggak ada bangunan sama sekali lho! Hadeuh... bagaimana sih? Tapi, enggak apa-apa, wong katanya MAU DIBANGUN bukan LAGI DIBANGUN. //nyehehe//
Setelah itu, kami pun mencari tempat makan untuk berbuka puasa. Akhirnya, diputuskanlah kami akan makan di Mak Uneh. Mak Uneh adalah tempat makan sunda. Wiii kayaknya enak tuh!
Sebelum waktu berbuka, kami (kecuali papa) pergi ke luar untuk membeli tahu yang ujung-ujungnya juga JAJAN! Alhasil, uang yang harus dikeluarkan pun menjadi lebih banyak. Hehe... (terima kasih banyak mama sudah mau bayarin. Hihi..)
Tibalah waktu berbuka. Aku memesan ayam goreng dan udang apa gituu... aku lupa! Pokoknya agak pedas udangnya. But I like it! Kau tahu, aku tidak suka pedas lho! Jadi beri tepuk tangan! //autogakkenal//
Setelah berbuka puasa, kami pun menuju rumah mertua Mba Tia (kakak pertama aku yang sudah MENIKAH). Disana, aku bertemu Mbak Tia, Kak Rama (suami Mba Tia), Abang Arfa (anak Mba Tia), ayah dan ibunya Kak Rama, juga adiknya Kak Rama. Selama disana, kami lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain bersama abang. Soalnya dia lucu banget sih! //yaiyalah masih kecil juga//
Setelah bermain puas di rumah mertua Mba Tia, kami pun kembali ke rumah. Setibanya di rumah, aku melakukan beberapa kegiatan dan aku pun tidur kembali. Zzz...
Esoknya, pada hari Jumat tanggal 15 Juni 2018, adalah momen yang disambut suka cita oleh seluruh umat muslim di Indonesia maupun di negara lain. Yaitu IDUL FITRI! Jadi, aku mengucapkan: “Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya! Aku minta maaf banget lhoooo!
Paginya, aku dibangunkan oleh Kakak Aliyya dan papa. Awalnya aku agak bete karena dibangunkannya tidak sesuai ekspektasiku tapi, yaudahlah ya... aku langsung sholat Shubuh deh!
Setelah itu, aku pun mandi. BYUR! BYUR! Begitulah bunyinya...  setelah mandi aku pun sara.... eh? Aku lupa! Jadi ceritanya, aku ini malas-malasan jadi, sebelum mandi aku lupa sarapan. Alhasil, aku pun tidak sempat untuk sarapan karena waktu sudah mepet untuk sholat eid. Jadi, aku makan kastangel saja deh! Yang penting makan, kan KALAU TIDAK SALAH makan sebelum sholat eid itu sunnah deh. Kata mama untuk menekankan bahwa kita sedang tidak berpuasa. Kan hukumnya HARAM BERPUASA DI HARI RAYA IDUL FITRI.
Bersambung saja ya... tunggu part 2 nya ya.

//kok berhentinya di saat begini siiiih arghh!!//
//biar bikin yang bacanya greget aja gitu nyehehehe//
//ge-er banget sih del//




Senin, 02 April 2018

Maafkan Beta :(

Assalamu'alaikum!

Haiii... jadi, kali ini aku percepat tanggal update ceritanya.

Maaf banget nggak jadi cerita fiksi mungkin bulan depan atau bulan depannya lagi (aku tidak tahu yaa... hanya Allah SWT saja yang tahu)

Aku hanya mau bilang, tolong doakan kami semua yang akan mengikuti ujian nasional nanti, hadeuuh... TO sudah mulai berdatangan jadi, mohon doanya semua supaya diberi kemudahan ketika mengerjakan soal-soalnya (Aamiiin...!!!)

Makasih yah, sudah mau membaca cerita absurd aku ini. Oh ya, maksud judulnya itu, permohonan maafku karena nggak bisa update cerita fiksi dikarenakan aku harus lebih fokus belajar dulu :)

And, byee-byeee!!!

Wassalamu'alaikum!

Sabtu, 24 Maret 2018

My Motivator

Assalamu'alaikum! Hai... kembali lagi di cerita pribadiku! Yuhuuu...

Yes... kembali lagi bersama saya yaitu Ardel! YAAAY! Pasti pada kangen yaaa? //plak//

Jadi, kali ini aku mau sedikit cerita tentang "My Motivator" //eaaa//

Sebenarnya, motivator aku itu ada banyaak banget. Ada orangtua, keluarga, teman, sahabat, guru, orang sekitar, dan lain-lain. Tapi, kali ini aku mau cerita tentang "guruku" saja yaa...

Motivator guru juga ada banyak sekali. Tapi, dari sekian banyaknya, yang ingin aku ceritakan kepada kalian yaitu hmm... kita sebut aja "Pak Rahman" yaa...

Nah, Pak Rahman ini dulu sering banget bilang ke kita muridnya:

"Yesterday is not today, and today is not tomorrow"

Artinya: Hari kemarin bukanlah hari ini, dan hari ini bukanlah esok hari.

Maksudnya apa sih?

Yang Pak Rahman maksud adalah, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan apa yang harus dikerjakan hari ini jangan menunggu esok hari.

Benar-benar sangat memotivasiku untuk harus bisa lebih baik dari kemarin dan tidak boleh menunda pekerjaan hari ini untuk esok hari. Luar biasaaa!!!!

Selain itu, ada juga nih:

"Gak ada orang yang terjatuh karena batu besar, yang ada terjatuh karena batu kecil"

Jadi, yang dimaksud Pak Rahman adalah, orang itu tidak akan jatuh karena hal besar, melainkan karena hal kecil.

Pak Rahman juga pernah memberikan cerita maksud dari perkataanya itu. Ini dia ceritanya! Jeng-jeng-jeng! Eh mana? //gaje bat sih//

Misalnya, ada dokter yang kita sebut aja si A. Nah si A ini pernah melakukan operasi yang cukup darurat. Alhamdulillah, pasiennya selamat. Tapi, meskipun begitu, pasti yang berterima kasih hanyalah 2 ataupun 3 orang kan? Palingan hanya keluarganya saja yang berterima kasih.

"Makasih ya dok, sudah menyelamatkan nyawa anak saya" palingan hanya orang tuanya kan?

Tapi, pada saat itu, ada seseorang datang menuju si A ini. Dia memberi keluhan bahwa dia terkena bisul di salah satu anggota tubuhnya.

Si A tahu bahwa dia harusnya menekannya. Tapi, si A ini tidak bilang. Dia langsung saja menekan bisulnya itu.

Sang pasien langsung sakit dong. Perih  rasanya. Tanpa mengetahui niat si A itu kan. Karena kesalahan kecil yaitu menekan bisul si pasien, langsung deh menyebar itu berita kejadian itu dari mulut ke mulut. Alhasilnya apa? Tidak ada yang mau berobat ke si A itu.

Jadi, si A terjatuh karena kesalahan sepele kan? Lagian, selain dari cerita tadi, sudah ketahuan dong... mana mungkin kita jatuh karena batu yang besaar banget. Yang ada kita kepentok kan?
//ih, mulai ngaco deh//

Sebenarnya, masih banyak sih kata-kata motivasinya. Tapi, segini dulu aja yaa...

Oh ya, buat cerita fiksinya, ditunggu bulan depan yaa! Nggak tahu deh tanggal berapa. Mungkin akhir bulan atau awal bulan (??) entahlah... aku nggak janji ya!! Jadi, kalau ternyata aku tidak sempat, maafkan yaa... soalnya sudah mau dekat dengan ujian. //Huweee//

Terima kasih banyak ya teman-teman, sudah mau baca ceritaku yang kadang gaje banget ini. Jangan lupa kasih tahu teman-teman yang lain yaa... biar kita bisa sharing-sharing bersama!

Arigato!

Wassalamu'alaikum WR WB.

Bubaay!!



Rabu, 07 Februari 2018

Meet & Greet Ono Eriko!!!!!!

Waktu itu, hari Sabtu tanggal 25 Maret 2017, aku pergi ke acara Meet & Grret nya Ono Eriko!!!! Duuh.... aku senang banget deh pokoknya!! Bahkan, aku sudah siap untuk membuat vlognya!!! Tapi, sayangnya gagal total. Alasannya?? Baca aja dulu.....
Jadi, waktu ituitu aku pergi ke acaranya bersama papaku naik Go Car. Letak acaranya di Gramedia Metropolitan Mal Bekasi. Perjalanan yang begitu lama bagiku. Karena mengantuk, aku pun tidur di mobil. Zzzz.....
Oh ya, waktu aku dimobil itu aku sudah memulai membuat videonya. Tapi, ujung-ujungnya gagal karena alasan pertamanya adalah: MALES. Yang kedua??? Lanjutin aja dulu bacanya.... hehehehe....
Beberapa jam kemudian....
Akhirnya kami sampai di Metropolitan Mal Bekasi. Sampai disana, kami langsung ke Gramedia. Sampai di Gramedia, kami langsung daftar ulang.
Setelah itu, aku mendapatkan nomor di sticky notes. Aku mendapatkan nomor 49. Gunanya supaya nanti waktu mau foto bersama Ono Sensei, manggilnya dari nomornya. Misalnya: "nomor 1 sampai 10". Yaaa....  Pokoknya begitu deh!
Acara pertama adalah acara seperti ngobrol-ngobrol gitu deeeh...
Kemudian, disusul dengan acara pemberitahuan peraturan selama meet and greet berlangsung. Salah satunya adalah tidak boleh merekam. Karena itulah aku tidak melanjutkan vlogku. Hehehehe....
Dan akhirnya, tibalah saatnya Ono Sensei muncul!!! Sebelumnya, kita disuruh teriak "ONO SENSEI!!!!! ONO SENSEI!!!!!" pokoknya seru deh!
Kemudian, ada acara foto-foto. Aku sangat bahagia sekali! Kenapa? Karena akhirnya aku dapat berfoto bersama Ono Sensei! Kyaaaaa.....
Selama acara, aku hanya duduk, baca komik Miiko edisi 29 (baru), dan kehausan. Sebenarnya aku ada minum tapi, aturannya adalah: tidak boleh makan dan minum dari luar selama acara berlangsung. Bahkan membawanya saja tidak boleh.
Untungnya, sebelum acara selesai, aku meminta izin ke salah satu panitia untuk pergi sholat dulu. Karena, saat itu sudah sore dan aku belum sholat. Akhirnya, aku pergi sholat. Tak lupa juga aku minum karena kehausan. Hehehehe...
Ketika aku kembali, acara meet and greet telah selesai! Yaudah, aku segera pergi ke suatu tempat untuk mengambil foto tadi yang bersama Ono Sensei.
Setelah itu, kami (aku dan papaku) pergi cari makan. Akhirnya, kami makan di Pizza Hut. Hmm...  Yummy!
Kemudian, kami pergi ke mushola karena sebentar lagi waktunya maghrib. Setelah sholat, kami segera pulang tapi....
Sebelum pulang, kami mampir dulu ke KFC dan ke ATM. Awalnya, aku sudah minta ke papaku untuk membeli JCO (maaf kalau tulisannya salah) donut yang rasa oreo. Papaku hampir saja lupa lho.... Awalnya, kami setelah dari ATM sudah bersiap-siap untuk pulang. Setelah itu, aku mengingatkan papa untuk pergi ke JCO dulu. Untung aku ingatkan. Xixixixi...
Sampai di JCO, kami dengan sabarnya mengantri. Setelah giliran kami, ternyata, donut oreonya telah habis! Huhuhuhu.....  Nggak apa apa deh! Tapi tenang, beberapa hari kemudian aku mendapatkan donut orenya lhoo...  Kok tahu? Ya iyalah, nulisnya aja beberapa hari kemudian.... (beberapa hari setelah hari ke meet and greet yang sebenarnya ceritanya ditulis esok harinya lalu di safe dulu karena belum selesai).
Setelah itu, kami pulang deh!!!!!
Sungguh hari yang menyenangkan!

Kepedulian Seorang Gadis

Aku menyeka keringatku. Sudah hampir 3 gang aku lewati. Tidak ada seorang pun yang peduli padaku. Yang aku dapatkan hanyalah caci makian. Sakit hatiku. Ya Tuhan... apakah tidak ada jalan keluar dari permasalahan ini? Aku sedih. Aku sedih! Sangat sakit hatiku. Mengapa tidak ada yang peduli padaku?
Aku teringat sesuatu. Lisan yang menyakitkan dari seorang anak yang tidak memiliki perasaan empati. Dengan seenaknya, dia menyuruhku layaknya aku seorang budaknya.
“Hei nenek tua! Terlambat banget sih datangnya! Sampah di tong sampah rumahku sudah menumpuk ini! Kalau tidak diambil, nanti halaman rumahku kotor! Terus, kamu mau rumahku jadi kotor? Kalau rumahku kotor, kamu mau kalau aku salahkan dirimu? Kalau kamu tidak cepat-cepat mengambil sampahnya, akan aku laporkan kamu pada ayahku! Dia adalah seorang polisi lho! Mau melawan lagi? Cepat sana ambil! Huh!”
Dengan langkah yang tertatih-tatih, aku berjalan menuju rumah anak itu tanpa menjawab perkataannya. Aku ambil semua sampah yang ada di rumahnya dengan perasaan yang amat pilu.
Seusai aku mengambil sampah yang ada di rumahnya, aku langsung pergi. Bukannya anak itu berterima kasih, dia malah mengejekku. Mencaci maki diriku. Aku pergi dengan wajah yang sembab. Tak mengerti apa yang dia inginkan dariku.
Aku meneruskan perjalananku. Aku mencari tong sampah tiap rumah, dan aku akan mengambil sampah-sampah di rumah itu. Caci makian masih belum berakhir. Aku tiba di sebuah rumah yang mewah dan bertingkat. Dari kelihatannya bahwa rumah tersebut milik orang kaya.
“Waah... alangkah cantiknya rumah ini. Andaikan aku yang berada di dalam rumah tersebut...”
Namun, ketika aku mengambil sampah di rumah tersebut, muncullah seorang ibu dengan lipstik yang sangat tebal dengan perhiasan lainnya yang sangat mewah. Kemudian, dia menghampiriku.
“Kamu, yang suka ambil sampah itu ya? Cih, maaf ya... nggak boleh ada yang datang ke rumah aku yang nggak selevel denganku. Mendingan kamu pergi saja sana!” usirnya.
Sungguh tajam lisannya. Bagaikan pedang menusuk hatiku. Begitu sedih dan sakitnya diriku. Mengapa? Mengapa tidak ada kata-kata indah yang datang padaku? Mengapa tidak ada yang peduli padaku? Mengapa? Mengapa?
Sampai akhirnya, aku duduk di sebuah pos yang kecil dan sepi. Aku mengistirahatkan diri. Tiba-tiba, datanglah seorang gadis cantik berkepang dua dengan bajunya yang lucu itu.
“Hai nenek. Bolehkah aku membantumu?” tanya dia.
Aku kaget. Sungguh kaget. Baru pertama kali ini, aku bertemu seorang malaikat cantik yang memintaku untuk membantu diriku. Spontan aku langsung menjawab.
“Tentu saja boleh gadis cantik,” aku pun langsung menggandeng tangannya dan aku pun berjalan disampingnya.
“Nenek suka diejek-ejek ya?” tanya gadis itu.
“Iya, nenek suka diejek-ejek. Perasaan nenek sangatlah sakit,” jawabku.
“Tenang nek, sekarang kan ada aku. Jadi, nenek tak perlu khawatir akan diejek lagi. Karena aku, memiliki sebuah jurus rahasia,” kata gadis itu dengan percaya diri.
“Baiklah anak. Terima kasih ya,” sekarang, aku tak perlu khawatir akan diejek oleh orang-orang.
Aku memintanya untuk pergi ke sebuah perumahan kecil. Dia menurut. Aku pergi ke setiap rumah-rumah untuk mencari sampah yang dapat aku ambil.
“Nek, sini karungnya. Biar aku saja yang bawa,” pintanya.
“Baiklah,” aku pun mengizinkannya. Kemudian, aku pun memberikannya karung yang penuh dengan sampah itu.
“Maaf ya nak, nenek malah jadi merepotkan dirimu,” kataku meminta maaf.
“Tak perlu meminta maaf nek. Lagipula, ini juga keinginanku untuk membantu nenek,” jawabnya.
Kemudian, kami tiba di sebuah rumah. Tidak besar. Tapi, rumah itu juga tidak kecil. Aku pun mengambil sampah yang ada di rumahnya. Tiba-tiba...
“Ish! Hei nenek! Jangan sembarangan ambil sampah orang dong!” bentak pemilik rumah tersebut.
“Hei ibu nggak tahu diri! Nenek itu kan sudah mempunyai niat baik untuk mengambil sampah yang ada di rumahmu, kok ibu malah memarahinya sih! Aneh!” seru gadis itu.
“Hufhh... baiklah, aku izinkan kau untuk mengambil sampah yang ada di rumahku. Huh! Bikin kesal saja!”
“Terima kasih banyak bu,” aku pun segera mengambil sampah yang ada di rumah nya dan segera melanjutkan perjalanan.
Telah habis waktuku untuk mengambil sampah-sampah. Sebelum aku akan pulang kerumah, aku menyempatkan diri untuk bertanya kepada gadis itu.
“Hai gadis cantik. Kalau boleh tahu, siapakah namamu?”
“Maaf ya nek. Tetapi, aku tidak ingin memberi tahu namaku. Aku tidak ingin nenek mengingat terus diriku. Karena aku ikhlas dari hati untuk menolong nenek. Maaf ya nek...” jawab gadis itu.
“Tak masalah nak. Sudah dulu ya, nenek mau pulang ke rumah dulu,”
“Silahkan nek. Hati-hati dijalan!”
Aku berjalan dengan tertatih-tatih menuju rumah. Aku berharap, bahwa semua orang yang aku temui, bisa sebaik gadis itu. Gadis yang empati, dan membela kebenaran...
TAMAT


***

Haii! Maaf banget yaa... aku sudah lama nggak menulis cerita. Aku akan usahakan minimal sebulan sekali aku menulis cerita di blog ini. Selamat membaca ya! Oh ya, ini bukan kisah asli ya!

Buat kalian yang suka cerita Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, jangan lupa berkunjung ke blog aku bersama temanku:
www.nadeliaa.blogspot.com

Selamat membaca! Have fun! Just Enjoy The Stories!

***

Rabu, 09 Agustus 2017

Teman Artis

Assalamu'alaikum!! Perkenalkan, nama lengkapku Princess Charlotte Azzahra. Teman-teman cukup memanggilku Charlotte (Carlot). Aku lahir di London, 10 Mei 2005. Ayahku bernama Putra Luqman dan lahir di Bandung. Ibuku bernama Arabella Whinney dan lahir di New York.

 Aku pernah tinggal di Indonesia lho teman-teman! Dulu, ketika umurku 3 tahun, aku pindah ke Jakarta karena ayahku bekerja di Jakarta selama 3 tahun sampai umurku 6 tahun. Di Jakarta, aku mendapatkan banyaaak sekali kebahagiaan. Melebihi di London. Karena itu, aku dapat berbicara bahasa Indonesia dengan mahir. Bahkan dirumah, aku berbicaranya menggunakan bahasa Indonesia. Kemudian, pada umur 6 atau 7 tahun gitu, aku pindah lagi ke London. Oh ya, rumahku yang di Indonesia lebih besar daripada yang ada di London. Rumahku yang di London kira-kira setengahnya dari rumahku yang di Indonesia.

Jadi, saat ini, aku lagi nge-fans banget sama artis terkenal bernama Paddintea (Pedenti). Dia adalah selebgram, youtuber, dan model majalah! Woow! Tapi, katanya disekolahnya, dia termasuk anak berprestasi lho! Dari kelas 1 sampai kelas 6 katanya dia selalu rangking 1 lho! Makanya aku jadi fans berat dia.

Paddintea saat ini sedang tinggal di Indonesia. Dia tinggal di Jakarta. Tahu akan hal itu, aku jadi ingin sekali ke Jakarta. Ingin bertemu teman-temanku dan ingin bertemu Paddintea.

Mau tahu kan kisahku seperti apa? Yuk langsung mulai saja!

Pagi hari, aku memulai hari dengan sholat Shubuh. Setelah itu, aku mandi dan sarapan. Sarapannya adalah pancake madu!! Hmm... Yummy!!

"Ibu, kita liburan ke Jakarta yuk!!" kataku. "Ayo! Sekalian, ibu mau ajak kamu ke acara yang spesial banget!!" kata ibu. "Acara apa bu?" tanyaku.

"Acara meet n greet nya Paddintea!! Di Mall Snorlake!" jawab ibu. "WHAAAAT?? Seriously?". "Ya! Kamu akan datang ke acara meet n greet nya Paddintea! Ibu sudah pesan tiket VIP untukmu!" jawab ibu. "THANK YOU VERY MUCH, MOM!!" kataku berterima kasih. "Your welcome, honey. Besok kita akan berangkat, jadi siap-siaplah!" kata ibu. "Baik lah!!" aku langsung ke kamarku dan menyiapkan segalanya. Oh ya, aku akan menginap di Jakarta sekitar 1 minggu. Asyiiik!!!

Di bandara...

Kami sudah berada di bandara. Setelah melakukan segala hal, saatnya berangkat ke Jakarta!!!

Beberapa jam kemudian....

Kami sudah tiba di Jakarta. Kami langsung turun dan mencari taksi. Oh ya, yang berangkat ke Jakarta, hanyalah aku dan ibuku. Ayahku masih harus bekerja di London. Setelah menemukan taksi, kami langsung menuju rumah tercinta.

Sesampai dirumah...

"Hufhh.... akhirnya sampai juga!!! Agh... pegal sekali! Duduk berjam-jam!" keluhku. "Honey, ibu mau pergi dulu ya, ada acara. Kamu main dulu aja sama Yasmine atau sama Keyla. Mereka pasti rindu denganmu," kata ibu. "Baiklah ibu," aku langsung keluar rumah dan bermain dengan Yasmin dan Keyla. Benar sekali! Mereka rinduuu sekali denganku. Aku juga rindu dengan mereka.

Beberapa hari kemudian...

Yes! Hari ini adalah acara meet n greet nya Paddintea!! Yuhuuu! Aku sangat menantikan hari ini. Aku langsung mengambil tasku dan berangkat bersama ibuku. Sebenarnya, acaranya baru mulai jam 10.00 WIB tapi, ibu memintaku datang lebih cepat. Jadi, pukul 07.00 WIB kami sudah tiba di acara meet n greet nya Paddintea.  Kata ibuku, ibuku ada urusan. Jadi, sambil menunggu, aku pergi saja ke cafe. Lumayan seru kok!

Tiba-tiba...

"Hai!!" sapa seseorang. Aku seperti mengenali suaranya. Suara yang sangat kutunggu-tunggu. Dia adalah.... "PADDINTEA?! Sedang apa kamu disini? Bukannya kamu harus siap-siap? OMG!!! Aku bertemu Paddintea!!!" seruku. "Ya, aku Paddintea. Semua hal yang harus aku siapkan sudah lengkap. Jadi, aku kesini deh! Oh ya, kamu Charlotte ya? Anaknya Ms. Arabella??" tanya Paddintea. "Iya! Kok kamu tahu sih?" tanyaku.

"Tentu saja aku mengenalmu. Ms. Arabella kan manajer aku! Sudah pasti aku mengenalmu. Ms. Arabella selalu bilang kalau kamu hampir setiap hari membaca majalah modelku. Iya kan?" kata Paddintea. "Iya! Benar sekali! Haduuh... kok ibu nggak ngasih tahu sih? Ooh begitu ya Paddintea," kataku. "Iya,".

"Paddintea," panggilku. "Kenapa Charlotte?" tanya Paddintea. "Kamu mau nggak jadi sahabatku?" tanyaku. "Of course aku mau!! Sebelumnya, aku mau nanya dong," kata Paddintea. "Mau nanya apa Paddintea?" tanyaku. Kami pun mengobrol senang. Sungguh baiknya Paddintea ini...

Aku juga bertanya hal-hal apa saja yang Paddintea lakukan kalau lagi hari sekolah, hari libur, dan lain-lain. Paddintea menjawabnya dengan lengkap dan detail sekali. Tak terasa, kami mengobrol cukup lama hingga waktu meet n greet sebentar lagi. Paddintea pamit kepadaku harus pergi karena acaranya sebentar lagi. Aku mempersilahkannya dengan senang hati.

Kemudian, acara meet n greet pun berlangsung dengan meriah! Semua fans Paddintea senang dapat bertemu dengan Paddintea secara langsung.

Ah... aku senang sekali!

TAMAT