Assalamu'alaikum! Hai... kembali lagi di cerita pribadiku! Yuhuuu...
Yes... kembali lagi bersama saya yaitu Ardel! YAAAY! Pasti pada kangen yaaa? //plak//
Jadi, kali ini aku mau sedikit cerita tentang "My Motivator" //eaaa//
Sebenarnya, motivator aku itu ada banyaak banget. Ada orangtua, keluarga, teman, sahabat, guru, orang sekitar, dan lain-lain. Tapi, kali ini aku mau cerita tentang "guruku" saja yaa...
Motivator guru juga ada banyak sekali. Tapi, dari sekian banyaknya, yang ingin aku ceritakan kepada kalian yaitu hmm... kita sebut aja "Pak Rahman" yaa...
Nah, Pak Rahman ini dulu sering banget bilang ke kita muridnya:
"Yesterday is not today, and today is not tomorrow"
Artinya: Hari kemarin bukanlah hari ini, dan hari ini bukanlah esok hari.
Maksudnya apa sih?
Yang Pak Rahman maksud adalah, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan apa yang harus dikerjakan hari ini jangan menunggu esok hari.
Benar-benar sangat memotivasiku untuk harus bisa lebih baik dari kemarin dan tidak boleh menunda pekerjaan hari ini untuk esok hari. Luar biasaaa!!!!
Selain itu, ada juga nih:
"Gak ada orang yang terjatuh karena batu besar, yang ada terjatuh karena batu kecil"
Jadi, yang dimaksud Pak Rahman adalah, orang itu tidak akan jatuh karena hal besar, melainkan karena hal kecil.
Pak Rahman juga pernah memberikan cerita maksud dari perkataanya itu. Ini dia ceritanya! Jeng-jeng-jeng! Eh mana? //gaje bat sih//
Misalnya, ada dokter yang kita sebut aja si A. Nah si A ini pernah melakukan operasi yang cukup darurat. Alhamdulillah, pasiennya selamat. Tapi, meskipun begitu, pasti yang berterima kasih hanyalah 2 ataupun 3 orang kan? Palingan hanya keluarganya saja yang berterima kasih.
"Makasih ya dok, sudah menyelamatkan nyawa anak saya" palingan hanya orang tuanya kan?
Tapi, pada saat itu, ada seseorang datang menuju si A ini. Dia memberi keluhan bahwa dia terkena bisul di salah satu anggota tubuhnya.
Si A tahu bahwa dia harusnya menekannya. Tapi, si A ini tidak bilang. Dia langsung saja menekan bisulnya itu.
Sang pasien langsung sakit dong. Perih rasanya. Tanpa mengetahui niat si A itu kan. Karena kesalahan kecil yaitu menekan bisul si pasien, langsung deh menyebar itu berita kejadian itu dari mulut ke mulut. Alhasilnya apa? Tidak ada yang mau berobat ke si A itu.
Jadi, si A terjatuh karena kesalahan sepele kan? Lagian, selain dari cerita tadi, sudah ketahuan dong... mana mungkin kita jatuh karena batu yang besaar banget. Yang ada kita kepentok kan?
//ih, mulai ngaco deh//
Sebenarnya, masih banyak sih kata-kata motivasinya. Tapi, segini dulu aja yaa...
Oh ya, buat cerita fiksinya, ditunggu bulan depan yaa! Nggak tahu deh tanggal berapa. Mungkin akhir bulan atau awal bulan (??) entahlah... aku nggak janji ya!! Jadi, kalau ternyata aku tidak sempat, maafkan yaa... soalnya sudah mau dekat dengan ujian. //Huweee//
Terima kasih banyak ya teman-teman, sudah mau baca ceritaku yang kadang gaje banget ini. Jangan lupa kasih tahu teman-teman yang lain yaa... biar kita bisa sharing-sharing bersama!
Arigato!
Wassalamu'alaikum WR WB.
Bubaay!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar