Viewers

Rabu, 07 Februari 2018

Meet & Greet Ono Eriko!!!!!!

Waktu itu, hari Sabtu tanggal 25 Maret 2017, aku pergi ke acara Meet & Grret nya Ono Eriko!!!! Duuh.... aku senang banget deh pokoknya!! Bahkan, aku sudah siap untuk membuat vlognya!!! Tapi, sayangnya gagal total. Alasannya?? Baca aja dulu.....
Jadi, waktu ituitu aku pergi ke acaranya bersama papaku naik Go Car. Letak acaranya di Gramedia Metropolitan Mal Bekasi. Perjalanan yang begitu lama bagiku. Karena mengantuk, aku pun tidur di mobil. Zzzz.....
Oh ya, waktu aku dimobil itu aku sudah memulai membuat videonya. Tapi, ujung-ujungnya gagal karena alasan pertamanya adalah: MALES. Yang kedua??? Lanjutin aja dulu bacanya.... hehehehe....
Beberapa jam kemudian....
Akhirnya kami sampai di Metropolitan Mal Bekasi. Sampai disana, kami langsung ke Gramedia. Sampai di Gramedia, kami langsung daftar ulang.
Setelah itu, aku mendapatkan nomor di sticky notes. Aku mendapatkan nomor 49. Gunanya supaya nanti waktu mau foto bersama Ono Sensei, manggilnya dari nomornya. Misalnya: "nomor 1 sampai 10". Yaaa....  Pokoknya begitu deh!
Acara pertama adalah acara seperti ngobrol-ngobrol gitu deeeh...
Kemudian, disusul dengan acara pemberitahuan peraturan selama meet and greet berlangsung. Salah satunya adalah tidak boleh merekam. Karena itulah aku tidak melanjutkan vlogku. Hehehehe....
Dan akhirnya, tibalah saatnya Ono Sensei muncul!!! Sebelumnya, kita disuruh teriak "ONO SENSEI!!!!! ONO SENSEI!!!!!" pokoknya seru deh!
Kemudian, ada acara foto-foto. Aku sangat bahagia sekali! Kenapa? Karena akhirnya aku dapat berfoto bersama Ono Sensei! Kyaaaaa.....
Selama acara, aku hanya duduk, baca komik Miiko edisi 29 (baru), dan kehausan. Sebenarnya aku ada minum tapi, aturannya adalah: tidak boleh makan dan minum dari luar selama acara berlangsung. Bahkan membawanya saja tidak boleh.
Untungnya, sebelum acara selesai, aku meminta izin ke salah satu panitia untuk pergi sholat dulu. Karena, saat itu sudah sore dan aku belum sholat. Akhirnya, aku pergi sholat. Tak lupa juga aku minum karena kehausan. Hehehehe...
Ketika aku kembali, acara meet and greet telah selesai! Yaudah, aku segera pergi ke suatu tempat untuk mengambil foto tadi yang bersama Ono Sensei.
Setelah itu, kami (aku dan papaku) pergi cari makan. Akhirnya, kami makan di Pizza Hut. Hmm...  Yummy!
Kemudian, kami pergi ke mushola karena sebentar lagi waktunya maghrib. Setelah sholat, kami segera pulang tapi....
Sebelum pulang, kami mampir dulu ke KFC dan ke ATM. Awalnya, aku sudah minta ke papaku untuk membeli JCO (maaf kalau tulisannya salah) donut yang rasa oreo. Papaku hampir saja lupa lho.... Awalnya, kami setelah dari ATM sudah bersiap-siap untuk pulang. Setelah itu, aku mengingatkan papa untuk pergi ke JCO dulu. Untung aku ingatkan. Xixixixi...
Sampai di JCO, kami dengan sabarnya mengantri. Setelah giliran kami, ternyata, donut oreonya telah habis! Huhuhuhu.....  Nggak apa apa deh! Tapi tenang, beberapa hari kemudian aku mendapatkan donut orenya lhoo...  Kok tahu? Ya iyalah, nulisnya aja beberapa hari kemudian.... (beberapa hari setelah hari ke meet and greet yang sebenarnya ceritanya ditulis esok harinya lalu di safe dulu karena belum selesai).
Setelah itu, kami pulang deh!!!!!
Sungguh hari yang menyenangkan!

Kepedulian Seorang Gadis

Aku menyeka keringatku. Sudah hampir 3 gang aku lewati. Tidak ada seorang pun yang peduli padaku. Yang aku dapatkan hanyalah caci makian. Sakit hatiku. Ya Tuhan... apakah tidak ada jalan keluar dari permasalahan ini? Aku sedih. Aku sedih! Sangat sakit hatiku. Mengapa tidak ada yang peduli padaku?
Aku teringat sesuatu. Lisan yang menyakitkan dari seorang anak yang tidak memiliki perasaan empati. Dengan seenaknya, dia menyuruhku layaknya aku seorang budaknya.
“Hei nenek tua! Terlambat banget sih datangnya! Sampah di tong sampah rumahku sudah menumpuk ini! Kalau tidak diambil, nanti halaman rumahku kotor! Terus, kamu mau rumahku jadi kotor? Kalau rumahku kotor, kamu mau kalau aku salahkan dirimu? Kalau kamu tidak cepat-cepat mengambil sampahnya, akan aku laporkan kamu pada ayahku! Dia adalah seorang polisi lho! Mau melawan lagi? Cepat sana ambil! Huh!”
Dengan langkah yang tertatih-tatih, aku berjalan menuju rumah anak itu tanpa menjawab perkataannya. Aku ambil semua sampah yang ada di rumahnya dengan perasaan yang amat pilu.
Seusai aku mengambil sampah yang ada di rumahnya, aku langsung pergi. Bukannya anak itu berterima kasih, dia malah mengejekku. Mencaci maki diriku. Aku pergi dengan wajah yang sembab. Tak mengerti apa yang dia inginkan dariku.
Aku meneruskan perjalananku. Aku mencari tong sampah tiap rumah, dan aku akan mengambil sampah-sampah di rumah itu. Caci makian masih belum berakhir. Aku tiba di sebuah rumah yang mewah dan bertingkat. Dari kelihatannya bahwa rumah tersebut milik orang kaya.
“Waah... alangkah cantiknya rumah ini. Andaikan aku yang berada di dalam rumah tersebut...”
Namun, ketika aku mengambil sampah di rumah tersebut, muncullah seorang ibu dengan lipstik yang sangat tebal dengan perhiasan lainnya yang sangat mewah. Kemudian, dia menghampiriku.
“Kamu, yang suka ambil sampah itu ya? Cih, maaf ya... nggak boleh ada yang datang ke rumah aku yang nggak selevel denganku. Mendingan kamu pergi saja sana!” usirnya.
Sungguh tajam lisannya. Bagaikan pedang menusuk hatiku. Begitu sedih dan sakitnya diriku. Mengapa? Mengapa tidak ada kata-kata indah yang datang padaku? Mengapa tidak ada yang peduli padaku? Mengapa? Mengapa?
Sampai akhirnya, aku duduk di sebuah pos yang kecil dan sepi. Aku mengistirahatkan diri. Tiba-tiba, datanglah seorang gadis cantik berkepang dua dengan bajunya yang lucu itu.
“Hai nenek. Bolehkah aku membantumu?” tanya dia.
Aku kaget. Sungguh kaget. Baru pertama kali ini, aku bertemu seorang malaikat cantik yang memintaku untuk membantu diriku. Spontan aku langsung menjawab.
“Tentu saja boleh gadis cantik,” aku pun langsung menggandeng tangannya dan aku pun berjalan disampingnya.
“Nenek suka diejek-ejek ya?” tanya gadis itu.
“Iya, nenek suka diejek-ejek. Perasaan nenek sangatlah sakit,” jawabku.
“Tenang nek, sekarang kan ada aku. Jadi, nenek tak perlu khawatir akan diejek lagi. Karena aku, memiliki sebuah jurus rahasia,” kata gadis itu dengan percaya diri.
“Baiklah anak. Terima kasih ya,” sekarang, aku tak perlu khawatir akan diejek oleh orang-orang.
Aku memintanya untuk pergi ke sebuah perumahan kecil. Dia menurut. Aku pergi ke setiap rumah-rumah untuk mencari sampah yang dapat aku ambil.
“Nek, sini karungnya. Biar aku saja yang bawa,” pintanya.
“Baiklah,” aku pun mengizinkannya. Kemudian, aku pun memberikannya karung yang penuh dengan sampah itu.
“Maaf ya nak, nenek malah jadi merepotkan dirimu,” kataku meminta maaf.
“Tak perlu meminta maaf nek. Lagipula, ini juga keinginanku untuk membantu nenek,” jawabnya.
Kemudian, kami tiba di sebuah rumah. Tidak besar. Tapi, rumah itu juga tidak kecil. Aku pun mengambil sampah yang ada di rumahnya. Tiba-tiba...
“Ish! Hei nenek! Jangan sembarangan ambil sampah orang dong!” bentak pemilik rumah tersebut.
“Hei ibu nggak tahu diri! Nenek itu kan sudah mempunyai niat baik untuk mengambil sampah yang ada di rumahmu, kok ibu malah memarahinya sih! Aneh!” seru gadis itu.
“Hufhh... baiklah, aku izinkan kau untuk mengambil sampah yang ada di rumahku. Huh! Bikin kesal saja!”
“Terima kasih banyak bu,” aku pun segera mengambil sampah yang ada di rumah nya dan segera melanjutkan perjalanan.
Telah habis waktuku untuk mengambil sampah-sampah. Sebelum aku akan pulang kerumah, aku menyempatkan diri untuk bertanya kepada gadis itu.
“Hai gadis cantik. Kalau boleh tahu, siapakah namamu?”
“Maaf ya nek. Tetapi, aku tidak ingin memberi tahu namaku. Aku tidak ingin nenek mengingat terus diriku. Karena aku ikhlas dari hati untuk menolong nenek. Maaf ya nek...” jawab gadis itu.
“Tak masalah nak. Sudah dulu ya, nenek mau pulang ke rumah dulu,”
“Silahkan nek. Hati-hati dijalan!”
Aku berjalan dengan tertatih-tatih menuju rumah. Aku berharap, bahwa semua orang yang aku temui, bisa sebaik gadis itu. Gadis yang empati, dan membela kebenaran...
TAMAT


***

Haii! Maaf banget yaa... aku sudah lama nggak menulis cerita. Aku akan usahakan minimal sebulan sekali aku menulis cerita di blog ini. Selamat membaca ya! Oh ya, ini bukan kisah asli ya!

Buat kalian yang suka cerita Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, jangan lupa berkunjung ke blog aku bersama temanku:
www.nadeliaa.blogspot.com

Selamat membaca! Have fun! Just Enjoy The Stories!

***